Desember 5, 2024

TARIUnews.com, Landak  – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa mengajak para pemuda Kalimantan Barat dan Indonesia umumnya untuk tidak ragu bergelut dan terjun langsung ke dunia politik untuk memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa ini.

“Memaknai peringatan Sumpah Pemuda tahun ini, saya mengajak semua pemuda yang ada di Kalbar dan Indonesia umumnya, untuk tidak ragu terjun ke dunia Politik. Ditangan pemuda lah masa depan negara ini ditentukan, sehingga banyak hal yang bisa kita lakukan, salah satunya dengan terlibat langsung dalam dunia politik,” kata Karolin di Ngabang, Kamis.

Menurutnya, pemuda memiliki peluang besar dalam politik, baik sebagai kader atau pengurus parpol, maupun terjun langsung sebagai anggota legislatif atau menduduki jabatan kepala daerah.

“Hal ini sudah banyak dibuktikan, di mana cukup banyak kaum muda yang berhasil menduduki posisi strategis pada parpol, bahkan menjadi kepala daerah dan anggota dewan. Ini membuktikan bahwa pemuda juga memberi andil besar dalam politik di Kalbar bahkan nasional,” tuturnya.

Seseorang ingin terlibat dalam dunia politik dan memutuskan untuk menjadi calon legislatif, jangan harap hanya dengan memasang baliho dan memberikan uang kepada masyarakat untuk dipilih.

“Jelas itu hal yang keliru, karena bagai politikus yang baik, kita dituntut untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, sehingga modal utama yang harus dimiliki sebagai calon wakil rakyat adalah modal sosial,” ucapnya.

Karolin menjelaskan, baliho, stiker, kaos, ataupun alat kampanye lainnya merupakan alat bantu untuk promosi dari seorang calon anggota legislatif atau kepala daerah yang akan maju. Namun, media kampanye yang paling pas adalah dengan melakukan tatap muka langsung dengan masyarakat.

“`Tips` lainnya adalah, jika akan maju, kita harus memiliki minat. Karena tanpa minat, sekalipun dipaksa dan bisa duduk, tapi tidak memiliki minat, maka kita tidak bisa `enjoy` dengan apa yang akan kita lakukan,” ujar Karolin.

Karolin merupakan salah satu politisi muda asal Kalimantan Barat yang memiliki segudang prestasi. Karolin Margret Natasa dikenal sebagai politisi muda, cantik, pintar dan pemberani, di mana pada usianya yang baru 36 tahun, wanita ini bagai bintang terang.

Ia bukan hanya dikenal di Kalimantan Barat (Kalbar), bahkan di Senayan, Karolin adalah anggota dewan yang cukup vokal menyuarakan aspirasi masyarakat.

Mengawali karir sebagai seorang dokter pemerintah, Karolin dikenal sebagai sosok tegas, gaya bicaranya lantang, bahkan tidak segan memarahi siapapun bila dianggap tidak bisa menjalankan pekerjaan dengan baik.

Karolin yan merupakan anak pertama dari Cornelis, mantan Gubenur Kalbar 2 periode ini, memiliki pengaruh besar di dunia politik. Meski terbilang orang baru di pentas politik, tetapi dia bukanlah politisi karbitan.

Bakat pemimpin sudah terlihat ketika dia aktif berorganisasi saat menempuh Pendidikan Universitas Atma Jaya, Jakarta di Fakultas Kedokteran.

Waktu itu usianya masih 20, Karolin muda sudah menjabat sebagai Sekjen Pemuda Katolik di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Atma Jaya Republik Indonesia (PMKRI).

Karir politik Karolin terlihat ketika ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 2 periode, 2008-2013 dan 2014-2019. Bahkan dengan perolehan suara yang fantastis terbesar nomor tiga se-Indonesia, yakni 397.481 suara, untuk daerah pemilihan Kalbar. Prestasi luar biasa biasa mampu mengalahkan Puan Maharani, seniornya.

Kemenangan Karolin ini tentu tidak lepas dari strategi politiknya, selain karena anak dari orang nomor satu di Kalbar, juga paras cantik dan pembawaannya yang energik dan sangat luwes bergaul dengan masyarakat membuat ia semakin dikenal.

Boleh dikatakan ketika ia terpilih sebagai Bupati Landak periode 2017-2022, tidak lepas dari strategi kampanye politiknya di daerah-daerah, yang sudah terlebih dahulu dilakukannya ketika kampanye sebagai anggota DPR RI.

Kemenangan mutlak saat bertarung di Pilkada Landak dengan Raihan suara 96,62 persen, menjadi bukti bahwa Karolin pandai menarik simpati masyarakat, dengan rajin melakukan “blusukan” dari kampung ke kampung maupun kota.

Pada awalnya, Karolin mengaku tertarik terjun ke dunia politik ketika masih aktif kuliah. Ia pun harus cuti 6 bulan lantaran ingin ikut kampanye sang ayah dalam pemilihan Gubernur Kalbar pada 2008, waktu itu ia dipercaya sang ayah untuk menjadi juru kampanye (Jurkam) Cagub Cornelis.

Saat kampanye dan blusukan ia sudah terlihat aktif dan memainkan perannya untuk memenangkan sang ayah. Berangkat dari situ, setahun kemudian Karolin memberanikan maju di pemilihan legislatif periode 2009-2014 dari PDIP.

Dengan segudang prestasi, setelah berhasil memenangkan pemilihan Bupati Landak, PDIP kembali mempercayai Karolin untuk pulang kampung memimpin rakyat yang lebih besar lagi, yakni Kalimantan Barat.

“Ini adalah tugas dari partai, Ibu Megawati menunjuk saya dengan beragam pertimbangan dan juga berdasarkan hasil survei. Jadi bukan karena desakan ayah saya, atau orang sebut politik dinasti, bukan itu,” katanya. ( antara )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: