Mei 9, 2025

Mari Berperan Dalam Pelestarian Wisata dan Budaya Di Kabupaten Landak

0

Indonesia merupakan Negara yang mempunyai banyak pulau. Hingga saat ini Indonesia sudah mendaftarkan 16.056 pulau bernama ke PBB dan tentunya seiring berjalannya waktu akan ada pertambahan jumlah pulau lainnya yang akan didaftarkan ke PBB lagi mengingat pemerintah terus melakukan validasi dan verifikasi terkait letak pulau-pulau yang berada di area perbatasan dan yang belum memiliki kesepakatan dengan Indonesia.

Sebagai negara yang kaya akan wisata alamnya, hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat kekayaan alam dan budaya yang sangat menakjubkan. Pulau Kalimantan adalah salah satunya. Seperti yang kita kenal bahwa pulau Kalimantan dikenal sebagai paru-paru dunia hal ini karena luasnya hutan yang dimiliki oleh pulau ini.  Ya memang benar, di Kalimantan banyak terdapat hutan hujan tropis terasa asri dan hijau. Di hutan ini tersembunyi banyak objek wisata yang menakjubkan seperti yang ada di Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Landak merupakan salah satu dari 14 Kabupaten yang kaya akan tempat wisata alam. Daerah ini mempunyai luas wilayah 9.909,10 km2 dengan Ibu kota Kabupatennya terletak di Ngabang. Adapun beberapa tempat yang kerap dikunjungi oleh pengunjung saat ini seperti Rombo Terintik, Air Terjun Dait, Air Terjun Ringin, Riam Bedawan, Air Terjun Angan Tembawang, Goa Sanjan, Rumah Panjang Saham, Air Terjun Ampar Jawa dan masih banyak lagi tempat wisata yang terdapat di wilayah ini yang sudah banyak menarik wisatawan dari luar maupun wisatawan lokal.

Dari sekian objek wisata yang ada di Kabupaten Landak, sangat disayangkan karena masih banyak lokasi yang akses transportasinya sulit untuk dilalui, seperti trek nya yang ekstrim sehingga menyulitkan para wisatawan untuk mencapai lokasi dan masih banyak lagi objek wisata yang belum diketahui oleh masyarakat luas.

Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap alam di Landak, ada sebuah klub Pecinta Alam yang dibentuk oleh anak-anak muda, salah satunya adalah KPABL (Klub Pecinta Alam Binua Landak). KPABL ini dibentuk pada tanggal 29 Mei 2019, adapun kegiatan dari KPABL ini adalah melestarikan alam, membersihkan lingkungan tempat wisata, menanam pohon, dan mengeksplorasi tempat wisata yang belum banyak orang ketahui, ucap salah satu anggota KPABL bernama Yovita Mega Grasela.    

Dengan adanya klub pecinta alam seperti ini akan mempermudah dalam mengenalkan objek wisata maupun budaya yang ada di Landak kepada masyarakat luas yang belum mengetahuinya. Setiap masyarakat pun mempunyai kesempatan yang sama untuk berperan aktif dalam pelestarian wisata di Landak, seperti yang kita ketahui di zaman ini perkembangan teknologi semakin canggih dan modern, penggunaan media sosial pun sudah sangat mudah untuk diakses. Dengan perkembangan teknologi ini, diharapkan masyarakat dapat mempergunakannya dengan sebaik dan semaksimal mungkin untuk dapat memperkenalakan budaya dan objek wisata alam yang ada di wilayah dimana mereka tinggal. Sebagai warga masyarakat tidak hanya berdiam diri saja, tetapi kita dapat berperan untuk kemajuan daerah Kabupaten Landak.                                                                                               

Kemajuan di suatu daerah ditentukan oleh masyarakat itu sendiri, kita tidak dapat mengharapkan orang lain. Kita sadar banwa saat ini, banyak warisan tradisional yang kian tergsingkir oleh perkembangan zaman, oleh karena itu kita harus tetap mempertahankan dan melestarikannya agar pada masa yang akan datang dapat dinikmati oleh anak dan cucu kita di generasi selanjutnya, sehingga budaya itu tidak akan tertelan oleh zaman tetapi akan terus mengalir dan terus berkembang. Kita pun harus tetap menjaga kelestarian alam kita, agar tetap terawat dan terjaga kealamiannya.

Tidak membuang sampah sembarangan adalah salah satu dari banyak cara kita untuk menghargai lingkungan khususnya lokasi wisata. Penulis mengajak seluruh warga masyarakat dimana pun berada agar dapat berperan dalam pelestarian wisata dan budaya, tidak hanya di Landak tetapi di seluruh Indonesia karena jika bukan kita maka siapa lagi yang dapat melestarikannya. Semoga kedepannya nanti, setiap wilayah yang memiliki potensi wisata dapat sesegera mungkin membenahi daerah masimg-masing, dan pemerintah pun dapat bekerja lebih baik lagi untuk kemajuan daerah yang mereka pimpin.

Penulis: Gilberty Gultom

Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Tanjung Pura Pontianak Kalimantan Barat

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: