April 26, 2024

Mulai Muncul, Aplikasi Kesehatan Akan Ancam Profesi Dokter?

0

TARIUnews.com, Aplikasi kesehatan tengah diincar oleh grup konglomerasi hingga decacorn yang ada di Indonesia. Bisnis ini disebut-sebut solusi atasi masalah kesehatan di masa depan. Lantas, bagaimana peran dokter nanti?

Founder Halodoc Jonathan Sudharta menjelaskan aplikasi kesehatan justru menyatukan teknologi dan dokter-dokter yang tersedia. Banyak yang salah persepsi bahwa aplikasi itu adalah dokternya. Padahal, perusahaanya itu hanya mengubungkan pelanggan dengan dokter dan apotek yang menjual obat. Kemudian persepsi yang salah berikutnya adalah para dokter di Halodoc adalah robot.

“Halodoc mengatur jadwal dokter bergantung pada shiftnya. Sehingga layanan konsultasi dokter bisa ada dalam waktu 24 jam. Hal ini, bergantung pada kesediaan dokter yang bekerjasama dengan Halodoc,” jelas Jonathan saat dijumpai CNBC Indonesia. 

Ketua Asosiasi HealtTech Gregorius Bimantoro mengatakan bahwa sampai kapanpun peran dokter di dunia nyata tidak akan tergantikan. Karena profesi itu sudah dipersiapkan untuk jangka waktu yang lama, sehingga para dokter nantinya bisa terus beradaptasi.

“Banyak sekali yang bertanya pada saya apakah teknologi kesehatan akan menggantikan peran dokter di masa mendatang. Saya jawab, pernah nonton film Star Trek tidak? Ada Dokternya atau tidak?” Kata Gregorius pada CNBC Indonesia di Senayan City, Jakarta Selatan (3/5/2019).

Adanya startup yang memiliki servis di tele medis dan portal media kesehatan menurut Gregorius ialah untuk membantu upaya promotive dan preventif di dunia kesehatan. Gregorius juga menyadari bahwa upaya konsultasi dokter online juga belum mempunyai payung hukum, sehingga asosiasi perlu memperjuangkan servis tersebut dalam regulasi.

“Terus kalo misalnya yang sekarang tele konsultasi sebetulnya kalau di kesehatan, konsultasi ujungnya diagnosis. Konsultasi memang secara term ujungnya diagnosis, ranah etika dan peraturan kesehatan belum mendukung dari pertanyaan dan online. Nah ini belum ada dasar hukumnya makanya kita advokasi regulasi. Tanya jawab memang lebih ke promosi tapi juga bisa ke preventif dan itu bisa dikerjakan oleh healttech. Karena pelayanan kesehatan yang offline tidak punya waktu,” ucap Gregorius. (CNBC)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: