Sel. Mar 19th, 2024

Tariunews.com

Aktual, Independen, dan Terpercaya

Atasi Kelangkaan Pupuk, Widyaiswara BBPP Binuang Laksanakan Pengabdian Masyarakat

TariuNews.com, Tapin-07/02/2023 Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mencerdaskan Sumber Daya Manusia Pertanian yang ada di wilayah Kalimantan.

Terlebih disaat kondisi seperti saat ini, dimana pupuk di tingkat petani mengalami kelangkaan dan harga yang menjulang tinggi.

Tantangan ini dijawab oleh Widyaiswara Ahli Madya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Binuang) BPPSDMP Kementerian Pertanian, Budiono,SP. MM. yang terjun langsung melatih petani melalui program Pengabdian Masyarakat.

Dalam rangka mendukung Gerakan Petani mendukung Organik (Genta Organik) yang diluncurkan oleh kementerian Pertanian dalam rangka memberikan solusi atas kelangkaan dan mahalnya pupuk dipasaran, yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional, dan akan meningkatkan inflasi disaat dunia lagi mengalami ancaman resesi ekonomi.

Giat ini dikemas dalam bentuk Bimbingan teknis (Bimtek) Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) & Biochar yang turut diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT), Petani di sekitar Desa Pulau Pinang, serta Siswa Pesantren di sekitar Kabupaten Tapin, pada hari Selasa (07/02/2023) yang diadakan di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Muda Berkarya Kabupaten Tapin.

Turut hadir dalam Bimtek kali ini, Kepala Desa Pulau Pinang, Fani; Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Pulau Pinang Utara, Hamdan Arifin; Perwakilan United Tractors, Jayadi; serta Ketua P4S Muda Berkarya, Maulana Akbar

Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pertanian global saat ini menghadapi kondisi pelik dengan harga pupuk yang melonjak sebagai imbas dari konflik Rusia-Ukraina.

Sebelum masa pandemi, harga urea tertinggi terjadi pada 24 Juni 2019 sebesar Rp. 4.123,-/kg. Sesaat setelah invasi Rusia ke Ukraina terjadi kenaikan sebesar 242% pada 25 Maret 2022, dan sampai saat ini kenaikan masih berlanjut.

Selain pengawasan tata kelola pupuk bersubsidi, SYL juga meminta semua pihak semakin kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menyiasati ketersediaan pupuk bersubsidi. Sebagai salah satu solusi terbaik, perlu dilakukan pengembangan pupuk organik sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa pemupukan merupakan komponen utama pada sebuah tanaman. Karena itu diperlukan keberimbangan baik urea maupun dengan proses perawatan.

“Salah satu diantaranya menggunakan varietas unggul, memperluas penggunaan pupuk organik dan melakukan pemupukan secara berimbang. Langkah ini penting dilakukan untuk menghasilkan padi berkualitas”.jelas Dedi Nursyamsi.

Kepala BBPP Binuang, drh. Bambang Haryanto,M.M turut mensupport kegiatan Pengabdian Masyarakat ini,dan berharap seluruh Widyaiswara mampu terus berkontribusi mencerdaskan SDM Pertanian

Penulis: Arfan/Budiono/Irfan

Publish: Dodi

previous arrow
next arrow
Slider

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: