Desember 5, 2024

Analis: Harga CPO 2019 Akan Menuju Level 2.200

0

TARIUnews.com, Pangkalan Bun – Memasuki 2019, harga minyak sawit merah diperkirakan bergerak positif seiring dengan harapan peningkatan permintaan dari India dan China.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari rencana India menurunkan bea masuk untuk minyak sawit dan produk turunannya dari Indonesia dan Malaysia.

“Penurunan bea masuk akan menarik para pembeli dari India. Tapi jika bea masuk itu turun, harga minyak sawit di negara penghasil akan naik,” kata Anilkumar Bagani, kepala peneliti di Sunvin Group, seperti dikutip Bloomberg akhir pekan ini.

Menurut Bagani, harga CPO berjangka akan bergerak menuju RM 2.200, tapi kemudian bisa melemah karena lambatnya penyerapan di pasar dan masih tingginya jumlah stok minyak sawit di Indonesia dan Malaysia.

Ia juga menyatakan bahwa pemerintah India kemungkinan akan melakukan beberapa kebijakan untuk meminimalkan dampak dari penurunan bea masuk bagi para penghasil minyak nabati lokal.

Sejumlah perusahaan pengolah minyak nabati di India menentang penurunan bea masuk karena dinilai mengganggu petani lokal, demikian penjelasan Solvent Extractors’ Association of India.

Menurut organisasi itu, harus ada selisih bea masuk 10 persen antara minyak sawit mentah dengan minyak sawit olahan.

Pemerintah India dilaporkan juga tengah mengevaluasi permintaan dari Indonesia untuk mempertahankan bea masuk atas produk sawit olahan dengan level yang sama dengan yang diterapkan pada produk asal Malaysia. Sebagai imbalannya, Indonesia akan membeli gula dan beras dari India.

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: